Selasa, 11 Juni 2013

Makalah Kerangka Teori



MAKALAH
“KERANGKA TEORI”


Disusun guna memenuhi tugas:
Mata kuliah : Bahasa Indonesia
Dosen pengampu : Umum Budi Karyanto, M.Hum
Disusun oleh:
1.      Luluk Bani Saidah                  (2021112006) 
  2.      Nurul Hidayah                          (2021112010)
3.      Fitrotul Inayaturrohmah          (2021112015)
4.      Rizka Ichsanul Karim             (2021112035)
5.      Isnandar                                  (2021112134)
6.      Zaenal Casmadi                      (2021112244)
                                                                                                       
Kelas: C

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2013






BAB I
PENDAHULUAN

Penelitian pada hakekatnya adalah suatu kegiatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. Pengetahuan yang diperoleh dari penelitian terdiri dari fakta, konsep, generalisasi, dan teori yang memungkinkan manusia dapat memahami fenomena an memecahkan masalah yang dihadapinya. Masalah penelitian dapat timbul karena adanya kesulitan yang mengganggu kehidupan manusiaatau semata-mata karena dorongan ingin tahu sebagai sifat naluri manusia.
Tahap-tahap penelitian terdiri atas tiga tahapan, yaitu:
1)      Rencana penelitian. Ada delapan langkah dalam sutu rencana penelitian, yaitu a) pemilihan persoalan, b) penentuan ruang lingkup penelitian, c) pemeriksaan tulisan-tulisan yang bersangkutan, d) perumusan kerangka teoritis, e) penentuan konsep-konsep, f) perumusan hipotesa-hipotesa, g) pemilihan metode pelaksanaan penelitian, h) perencanaan sampling (Koentjaraningrat, 1993: 14).
2)      Pelaksanaan penelitian. Ada beberapa tahapan dalam pelaksanaan penelitian, yaitu a) mencari hubungan, b) mengumpulkan data, c) mengolah dan menganalisa data, d) menarik kesimpulan, e) penyusunan laporan (Margono, 1997: 94).
3)      Penulisan Laporan Penelitian. Penulisan laporan ini sangat penting artinya karena merupakan pembuktian awal bagi kualitas penelitian untuk menilai ketepatannyadalam menyelesaikan masalah secara nyata (Nawawi, 1994: 250).
Adapun dalam makalah yang kami buat ini lebih menekankan pembahasannya pada kerangka teori.






BAB II
PEMBAHASAN

Sudah dipahami bersama bahwa penelitian merupakan proses mencari pemecahan masalah melalui prosedur ilmiah. Tahap-tahap yang harus dilalui menurut prosedur ilmiah bukan hanya dapat dilakukan di laboratorium saja, tetapi juga mencari kajian pustakanya atau teorinya. Kegiatan penelitian selalu bertitik tolak dari pengetahuan dari pengetahuan yang sudah ada. Pada semua ilmu pengetahuan, ilmuwan selalu memulai penelitiannya dengan cara menggali apa-apa yang sudah ada.[1]
Dalam hal ini ada dua teori, yaitu dalam penelitian yang bersifat menjelajah (exploratory) dimana pengetahuan mengenai persoalan masih sangat kurang, bahkan teorinya belum ada sama sekali, dan dalam penelitian yang bersifat menerangkan (explanatory) dimana sudah ada teori-teori yang menjadi dasar hipotesa-hipotesa yang akan diuji.[2]

A.    Pengertian Teori
Sebelum mendefinisikan teori, ada dua istilah yang perlu dijelaskan yaitu konsep dan proposisi. Konsep menunjuk pada istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Proposisi merupakan hubungan yang logis antara dua konsep.[3] Teori adalah alur logika atau penalaran, yang merupakan seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang di susun secara sistematis.[4]
Mark membedakan adanya tiga macam teori. Ketiga teori yang dimaksud ini berhubungan dengan data empiris. Dengan demikian dapat dibedakan antara lain:
1.         Teori yang deduktif: memberi keterangan yang di mulai dari suatu perkiraan atau pikiran spekulatif tertentu ke arah data akan diterangkan.
2.         Teori yang induktif: cara menerangkan adalah dari data ke arah teori. Dalam bentuk ekstrim titik pandang yang positivistik ini dijumpai pada kaum behaviorist.
3.         Teori yang fungsional: di sini nampak suatu interaksi pengaruh antara data dan perkiraan teoritis, yaitu data mempengaruhi pembentukan teori dan pembentukan teori kembali mempengaruhi data.[5]
Berdasarkan tiga pandangan ini dapatlah disimpulkan bahwa teori dapat dipandang sebagai berikut:
1.         Teori menunjuk pada sekelompok hukum yang tersusun secara logis. Hukum-hukum ini biasanya sifat hubungan yang deduktif.
2.         Suatu teori juga dapat merupakan suatu rangkuman tertulis mengenai suatu kelompok hukum yang diperoleh secara empiris dalam suatu bidang tertentu. Di sini orang mulai dari data yang diperoleh dan dari data yang diperoleh itu datang suatu konsep yang teoritis (induktif).
3.         Suatu teori juga dapat menunjuk pada suatu cara menerangkan yang menggeneralisasi. Di sini biasanya terdapat hubungan yang fungsional antara data dan pendapat yang teoretis.[6]

B.       Fungsi Teori dalam Proses Penelitian
1.         Memberikan pola dalam proses interpretasi data.
Teori menyediakan berbagai argumentasi yang dapat digunakan untuk menganalisis atau memberikan penafsiran atas hasil penelitian yang telah diolah. Argumentasi akan lebih kuat apabila di dukung dengan teori yang ada.
2.         Menghubungkan satu studi dengan studi lainnya.
Teori membantu peneliti menemukan suatu kerangka konseptual untuk menjelaskan hubungan antara hasil penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya dengan penelitian yang akan dilakukan.
3.         Menyajikan kerangka
Teori memberikan penjelasan mengenai definisi atau makna sebuah konsep atau variabel. Definisi konsep bermanfaat untuk membatasi studi yang dilakukan serta memberikan informasi bagi orang lain yang tertarik dengan hasil penelitian kita, sehingga ia dapat melakukan studi lanjutan.
4.         Memungkinkan peneliti menginterpretasikan data yang lebih besar dari temuan yang diperoleh dari suatu penelitian.[7]

C.      Kerangka Teori
Dalam landasan teori perlu dikemukakan kerangka teori dan kerangka berpikir, sehingga selanjutnya dapat dirumuskan hipotesis dan instrumen penelitian. Kerangka teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori (dan bukan hanya sekedar pendapat pakar atau  penulis buku) dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti. Kerangka teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variabel-variabel yang diteliti, melalui pendefinisian, dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup, kedudukan, dan prediksi terhadap hubungan antarvariabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah.[8]
Langkah-langkah menyusun kerangka teori adalah sebagai berikut :
1.    Tetapkan nama variabel yang diteliti, dan jumlah variabelnya.
2.    Cari sumber-sumber bacaan (buku, kamus, ensiklopedi, jurnal ilmiah, laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi) yang sebanyak-banyaknya dan yang relevan dengan setiap variabel yang diteliti.
3.    Lihat daftar isi setiap buku, dan pilih topik yang relevan dengan setiap variabel yang akan diteliti. (untuk referensi yang berbentuk laporan penelitian, lihat judul penelitian, permasalahan, teori yang digunakan, tempat penelitian, sampel sumber data, tekhnik pengumpulan data, analisis, kesimpulan dan sarana yang diberikan).
4.    Cari definisi setiap variabel yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan, dibandingkan anatara satu sumber dengan sumber yang lain, dan pilih definisi yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.
5.    Baca seluruh isi topik buku yang sesuai dengan variabel yang akan diteliti, lakukan analisa, renungkan, dan buatlah rumusan dengan bahasa sendiri tentang isi setiap sumber data yang di baca.
6.    Deskripsikan teori-teori yang telah di baca dari berbagai sumber kedalam bentuk tulisan dengan bahasa sendiri. Sumber-sumber bacaan yang dikutip atau digunakan sebagai landasan untuk mendeskripsikan teori harus dicantumkan.[9]
     Hasil kajian pustaka adalah dukungan teori (apa yang dikenal dengan “kerangka teori” dan “kerangka berpikir”. Kerangka teori adalah bagian dari penelitian, tempat bagi peneliti memberikan penjelasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan variabel pokok, sub variabel atau pokok masalah yang ada dalam penelitiannya. Berikut ini adalah contoh penelitian, yaitu:
“Kualitas Pengelolaan Kelas Ditinjau dari Latar Belakang Pendidikan dan Pengalaman Mengajar Guru Sekolah Dasar”
            Untuk dapat menyusun kerangka teori dari  judul diatas, maka peneliti terlebih dahulu harus menentukan pengertian-pengertian yang terkandung dalam judul tersebut:
a.    Kualitas pengelolaan kelas
b.    Latar belakang pendidikan guru
c.    Pengalaman mengajar guru
d.   Pengaruh latar belakang pendidikan guru terhadap kualitas pengelolaan kelas
e.    Pengaruh pengalaman mengajar guru terhadap kualitas pengelolaan kelas.[10]
Langkah-langkah yang harus dilakukan peneliti dalam membuat kerangka teori pada judul di atas adalah:
a)         Menjelaskan tentang pengalaman guru yang dimaksud dalam penelitian ini, apakah pengalaman yang ditunjukkan oleh hanya banyaknya tahun yang telah dilalui selama mereka bekerja sebagai guru, ataukah juga pengalaman dalam memegang mata pelajaran atau kelas tertentu.
b)      Menjelaskan batasan tentang “kualitas pengelolaan kelas” yang harus ditegaskan dengan jelas yaitu pengelolaan kelas secara umum, bukan pengelolaan kelas untuk pengajaran sesuatu bidang studi.
c)      Menjelaskan tentang teori hubungan antara pengalaman mengajar guru dengan kualitas pengelolaan kelas, meliputi: faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap kualitas pengelolaan kelas, bagaimana peranan guru dalam meningkatkan kualitas pengelolaan kelas, faktor-faktor apa saja dalam diri guru yang diperkirakan berpengaruh terhadap peningkatan kualitas pengelolaan kelas.
Agar bagian kerangka teori dapat baik sesuai dengan ketentuan, (calon) peneliti dapat menggunakan pedoman sebagai berikut:
a.       Kerangka teori hendaknya lengkap, meliputi konsep-konsep variabel pokok yang ada dalam permasalahan penelitiannya. Yang dimaksud dengan “lengkap” adalah bahwa semua konsep yang tercakup dalam permasalahan atau judul penelitian diberi dukungan teori.
b.      Kerangka teori bukan hanya langsung memberikan penjelasan tentang variabel yang dimaksud, tetapi mulai dari beberapa penjelasan umum kemudian mengarah pada alternatif yang dimaksudkan.
c.       Kerangka teori tidak selalu hanya dicari dari sumber yang menyangkut bidang yang diterangkan tetapi dapat diambil dari bidang-bidang lain yang relevan.
d.      Hendaknya diusahakan agar sumber kajian pustaka bukan hanya yang berbahasa Indonesia saja tetapi juga buku-buku yang berbahasa asing, agar informasi yang didapat adalah yang “up to date”.
e.       Hendaknya diusahakan agar terdapat imbangan yang serasi antara jumlah kutipan yang bersifat teori dengan kutipan yang bersifat analitis.[11]
    










BAB III
PENUTUP

Kerangka teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori (dan bukan hanya sekedar pendapat pakar atau  penulis buku) dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti. Kerangka teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variabel-variabel yang diteliti, melalui pendefinisian, dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup, kedudukan, dan prediksi terhadap hubungan antarvariabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah.
Langkah-langkah menyusun kerangka teori adalah sebagai berikut :
Ø  Tetapkan nama variabel yang diteliti, dan jumlah variabelnya.
Ø  Cari sumber-sumber bacaan (buku, kamus, ensiklopedi, jurnal ilmiah, laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi) yang sebanyak-banyaknya dan yang relevan dengan setiap variabel yang diteliti.
Ø  Lihat daftar isi setiap buku, dan pilih topik yang relevan dengan setiap variabel yang akan diteliti. (untuk referensi yang berbentuk laporan penelitian, lihat judul penelitian, permasalahan, teori yang digunakan, tempat penelitian, sampel sumber data, tekhnik pengumpulan data, analisis, kesimpulan dan sarana yang diberikan).
Ø  Cari definisi setiap variabel yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan, dibandingkan anatara satu sumber dengan sumber yang lain, dan pilih definisi yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.
Ø  Baca seluruh isi topik buku yang sesuai dengan variabel yang akan diteliti, lakukan analisa, renungkan, dan buatlah rumusan dengan bahasa sendiri tentang isi setiap sumber data yang di baca.
Ø  Deskripsikan teori-teori yang telah di baca dari berbagai sumber kedalam bentuk tulisan dengan bahasa sendiri. Sumber-sumber bacaan yang dikutip atau SSdigunakan sebagai landasan untuk mendeskripsikan teori harus dicantumkan.



DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. , 1995. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Tanzeh, Ahmad. 2011. Metodologi Penelitian Praktis. Yogyakarta: Teras.
Martono, Nanang. 2011. Metode penelitian Kuantitatif.  Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sugiyono.  2011. Metode Penelitian Kuantitatif  Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Cet Ke-14



[1] Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, Cet Ke-3 (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1995), hlm. 75.
[2] Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis, Cet Ke-1 (Yogyakarta: Teras, 2011), hlm. 17.
[3] Nanang Martono, Metode penelitian Kuantitatif, Cet Ke-2  (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), hlm.  40-41.
[4] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif  Kualitatif dan R&D, Cet Ke-14 (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 54.
[5] Ibid, hlm. 53.
[6] Ibid
[7] Nanang Martono, op.cit, hlm. 43.
[8]Sugiyono, op.cit, hlm. 58.
[9] Ibid, hlm. 60.
[10]Suharsimi Arikunto, op.cit, hlm. 93-94.
[11] Ibid, hlm. 96-99